Kisruh Pemain di kubu Chelsea Kritik yang dilancarkan David Luiz kepada rekan setimnya, Frank Lampard, pada pekan ini semakin menjelaskan bahwa Chelsea sedang berada dalam kekisruhan.
Gelandang Inggris, Lampard, frustasi setelah kehilangan tempat sebagai pemain starter, dan belakangan ini mengakui bahwa hubungannya dengan manajer Andre Villas-Boas `tidak ideal.`
Berbicara mengenai situasi internal timnya pada surat kabar Portugal, O Jogo, Luiz nampaknya menyarankan agar Lampard mau menerima kenyataan yang ada dan mengadopsi etika tim yang lebih kuat.
"Tidak seorang pun perlu menjadi ayah atau anak seseorang di klub sepak bola," kata bek Brazil tersebut.
"Tidak ada hak istimewa pada orang-orang di sini. Ia (Lampard) hanya perlu mendengarkan sang pelatih ketika dirinya diberi tugas, dan mengerjakannya," tambah Luiz, yang bergabung ke Chelsea setelah didatangkan dari raksasa Portugal, Benfica.
"Tidak seorang pemain pun dapat melupakan bahwa mereka hanyalah pegawai di klub."
Belakangan, melalui akun Twitternya, Luiz memaparkan bahwa pernyataannya tersebut ditujukan pada semua pemain, namun tidak diragukan lagi bahwa tensi telah meninggi di Stamford Bridge, di mana posisi Villas-Boas semakin berada dalam ancaman.
Kemenangan pada akhir pekan lalu saat menghadapi Bolton Wanderers memberi masa jeda bagi kubu Chelsea, namun tiga poin akan kembali menjadi target minimal ketika Chelsea, yang masih berada di luar zona Liga Champions karena selisih gol, melawat ke markas West Bromwich Albion pada Sabtu.
Kehadiran Jose Mourinho di London pada pekan ini, dalam upayanya mencari tempat tinggal, menimbulkan spekulasi bahwa pelatih Real Madrid tersebut dapat kembali ke bekas klubnya - di mana ia mempekerjakan Villas-Boas sebagai pengamat calon lawan Chelsea.
Sementara itu, manajer Chelsea sekarang mengakui bahwa ia tidak yakin apakah dirinya tetap mendapat dukungan dari pemilik klub yang berasal dari Rusia, Roman Abramovich.
Dengan latar belakang seperti itu, Chelsea harus membangkitkan spirit mereka sendiri, dan terpincang-pincangnya Daniel Sturridge saat memperkuat Inggris melawan Belanda pada pertandingan tengah pekan, hanya akan menambah keresahan Villas-Boas.
Sementara itu, manajer West Brom, Roy Hodgson, mengkhawatirkan penampilan bagus Ben Foster justru dapat membuat klub Midlands tersebut kehilangan sang kiper pada akhir musim.
Foster dipinjamkan dari Birmingham sampai akhir musim ini, dan The Baggies berupaya keras untuk mempermanenkan dirinya.
Mantan kiper Manchester United ini diharapkan dapat dibeli dengan harga 4 juta pounds, dan semua kesepakatan akan bergantung pada keberhasilan atau kegagalan Birmingham untuk promosi.
Namun Hodgson meyakini bahwa kinerja menawan Foster dapat memicu perang harga dan membuat harganya meningkat tajam.
"Itu sebuah kemungkinan, itu potensi rintangan," kata Hodgson. "Kesempatan kami hanya, saya akan berpikir, terhadap Ben yang akan menjadi milik kami jika Birmingham tidak naik (promosi)."
"Jika mereka naik, maka mereka telah membuat semuanya jelas. Apa yang dikhawatirkan adalah dirinya bermain di divisi satu. Mereka ingin mempertahankan harganya dengan memainkan dirinya di Liga Utama."
"Ia tidak hanya mempertahankan harganya, ia mungkin akan menambahinya."
"Saya pikir jika semuanya berjalan lancar dan mereka tidak mau menjual, mereka akan memiliki kesempatan bagus sepanjang biaya transfer adalah satu hal yang dirasakan dapat diterima oleh klub, yang dapat menjadi sandungan berikutnya karena ia dapat dihargai jauh di atas jangkauan kami."
"Ia mungkin tidak untuk dijual. Birmingham tidak ingin menjualnya. Namun jika Birmingham memutuskan untuk menjualnya, itu akan cukup banyak bergantung pada kekuatan pasar."
"Saya pikir ia semakin baik, dan bertambah baik."
Mantan manajer Fulham dan Liverpool, Hodgson, harus memutuskan apakah akan memanggil kembali penyerang Republik Irlandia, Shane Long, yang telah mencetak sembilan gol untuk Albion pada dua pertandingan terakhirnya, demikian AFP melaporkan.
Gelandang Inggris, Lampard, frustasi setelah kehilangan tempat sebagai pemain starter, dan belakangan ini mengakui bahwa hubungannya dengan manajer Andre Villas-Boas `tidak ideal.`
Berbicara mengenai situasi internal timnya pada surat kabar Portugal, O Jogo, Luiz nampaknya menyarankan agar Lampard mau menerima kenyataan yang ada dan mengadopsi etika tim yang lebih kuat.
"Tidak seorang pun perlu menjadi ayah atau anak seseorang di klub sepak bola," kata bek Brazil tersebut.
"Tidak ada hak istimewa pada orang-orang di sini. Ia (Lampard) hanya perlu mendengarkan sang pelatih ketika dirinya diberi tugas, dan mengerjakannya," tambah Luiz, yang bergabung ke Chelsea setelah didatangkan dari raksasa Portugal, Benfica.
"Tidak seorang pemain pun dapat melupakan bahwa mereka hanyalah pegawai di klub."
Belakangan, melalui akun Twitternya, Luiz memaparkan bahwa pernyataannya tersebut ditujukan pada semua pemain, namun tidak diragukan lagi bahwa tensi telah meninggi di Stamford Bridge, di mana posisi Villas-Boas semakin berada dalam ancaman.
Kemenangan pada akhir pekan lalu saat menghadapi Bolton Wanderers memberi masa jeda bagi kubu Chelsea, namun tiga poin akan kembali menjadi target minimal ketika Chelsea, yang masih berada di luar zona Liga Champions karena selisih gol, melawat ke markas West Bromwich Albion pada Sabtu.
Kehadiran Jose Mourinho di London pada pekan ini, dalam upayanya mencari tempat tinggal, menimbulkan spekulasi bahwa pelatih Real Madrid tersebut dapat kembali ke bekas klubnya - di mana ia mempekerjakan Villas-Boas sebagai pengamat calon lawan Chelsea.
Sementara itu, manajer Chelsea sekarang mengakui bahwa ia tidak yakin apakah dirinya tetap mendapat dukungan dari pemilik klub yang berasal dari Rusia, Roman Abramovich.
Dengan latar belakang seperti itu, Chelsea harus membangkitkan spirit mereka sendiri, dan terpincang-pincangnya Daniel Sturridge saat memperkuat Inggris melawan Belanda pada pertandingan tengah pekan, hanya akan menambah keresahan Villas-Boas.
Sementara itu, manajer West Brom, Roy Hodgson, mengkhawatirkan penampilan bagus Ben Foster justru dapat membuat klub Midlands tersebut kehilangan sang kiper pada akhir musim.
Foster dipinjamkan dari Birmingham sampai akhir musim ini, dan The Baggies berupaya keras untuk mempermanenkan dirinya.
Mantan kiper Manchester United ini diharapkan dapat dibeli dengan harga 4 juta pounds, dan semua kesepakatan akan bergantung pada keberhasilan atau kegagalan Birmingham untuk promosi.
Namun Hodgson meyakini bahwa kinerja menawan Foster dapat memicu perang harga dan membuat harganya meningkat tajam.
"Itu sebuah kemungkinan, itu potensi rintangan," kata Hodgson. "Kesempatan kami hanya, saya akan berpikir, terhadap Ben yang akan menjadi milik kami jika Birmingham tidak naik (promosi)."
"Jika mereka naik, maka mereka telah membuat semuanya jelas. Apa yang dikhawatirkan adalah dirinya bermain di divisi satu. Mereka ingin mempertahankan harganya dengan memainkan dirinya di Liga Utama."
"Ia tidak hanya mempertahankan harganya, ia mungkin akan menambahinya."
"Saya pikir jika semuanya berjalan lancar dan mereka tidak mau menjual, mereka akan memiliki kesempatan bagus sepanjang biaya transfer adalah satu hal yang dirasakan dapat diterima oleh klub, yang dapat menjadi sandungan berikutnya karena ia dapat dihargai jauh di atas jangkauan kami."
"Ia mungkin tidak untuk dijual. Birmingham tidak ingin menjualnya. Namun jika Birmingham memutuskan untuk menjualnya, itu akan cukup banyak bergantung pada kekuatan pasar."
"Saya pikir ia semakin baik, dan bertambah baik."
Mantan manajer Fulham dan Liverpool, Hodgson, harus memutuskan apakah akan memanggil kembali penyerang Republik Irlandia, Shane Long, yang telah mencetak sembilan gol untuk Albion pada dua pertandingan terakhirnya, demikian AFP melaporkan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kisruh Pemain di kubu Chelsea
Dengan url
https://boladaringgis.blogspot.com/2012/03/kisruh-pemain-di-kubu-chelsea.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kisruh Pemain di kubu Chelsea
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar